15 Agustus 2009

Saur Sepuh Cerita Jadul Era 80an

Brahma Kumbara Ksatria Madangkara

Anda masih ingat pada era 80’an ada sebuah Serial Drama yang cukup terkenal dan fenomenal. Sandiwara Radio Saur Sepuh merupakan karya dari Niki Kosasih dan di sutradarai oleh Hendra Mahendra, di lengkapi oleh pengisi suara yang cukup terkenal pada era itu, serta nama-nama tokohnya di antaranya :


  • Ferry Fadli sebagai Brahma Kumbara (Raja Madangkara) : Pewaris kerajaan Madangkara, seorang kesatria dalam arti sebenarnya Satria Madangkara. Jujur, welas Asih, tampan, Karismatik, gagah dan berani dengan tunggangannya seekor burung Rajawali. Brahma juga memiliki kesaktian yang luar biasa di antara ke sekian ilmunya yang paling terkenal adalah Ilmu Ajian Serat Jiwa dengan sub bagian jurus ampuh lainnya yaitu ajian Tapak sakti, Ajian Gelang-gelang dan Ajian Bayu Bajra.

  • Ade Yulia sebagai Dewi Harnum (Isteri Dari Brahma Kumbara) : Adalah seorang yang telah memikat hati Brahma Kumbara tipekal wanita lincah, centil dan supel tetapi ia mencintai suaminya. Dia juga selalu menjadi pendamping dalam setiap perjalanan Brahma. Dia pulalah yanag menjadi saksi pertarungan maha dasyat antara Brahma dan musuh bebuyutannya Gandika dengan Ajian Serat Jiwa Tingkat 10.

  • Maria Untu sebagai Pramita : Seorang janda beranak dua yaitu Raden Bentar dan Garnis. Sosok Wanita yang ke Ibuan ia menaruh hati kepada Brahma Kumbara. Paramita juga berteman baik dengan Harnum, yang atas kondisi Pramita yang Janda maka ia meminta Pramita juga di jadikan istri Brahma ketika Brahma meminang dirinya sebagai syarat.

  • Petrus sebagai Bentar : Putra Bungsu dari Pramita, pewaris semua sifat luhur ayah tirinya Brahma kumbara. Seorang pembasmi kejahatan dengan menegakkan keadilan dan seorang yang berjiwa petualangan. Bahkan ia telah mengembara ke Tibet untuk mencari Bikshu Kempala.

  • Anna Sambayon sebagai Garnis : Putri Sulung Pramita seorang gadis cantik serta jujur adanya persis separti ibunya.

  • Elly Ermawatie sebagai Mantili (Adik Tiri Brahma satu Ibu, lain Bapak) : Bersifat agak urakan dan sangat keras kepala, namun ia wanita yang periang, welas asih, suka petualangan juga memiliki ilmu kanuragan yang cukup tinggi dengan senjata ampuhnya pedang perak dan pedang setan. Karena sifatnya yang keras ia berpisah karena sering bertengkar dengan cinta sejatinya Raden Samba, akhirnya Mantili menikah dengan Patih Gotawa. Pernah Nyaris tewas di Tangan Lasmini, maka untuk membalasnya Brahma mengajarkan Ajian Srigunting

  • Kakek Agastina : Kakek sekaligus Maha Guru dari Brahma Kumbara, pemilik kitab asli ajian Serat Jiwa

  • Bikhsu Kempala : Seorang Bikshu yang berasal dari Tibet merupakan Guru dari Bentar. Ia pernah bertarung melawan Brahma. Pernah ia mengarungi lautan hanya untuk dapat menjajal ke saktian Brahma, namun pertarungan akhir mereka menjadi sebuah awal persahabatan.

  • Ivone Rose sebagai Lasmini : Sosok Antagonis sahabat baik dari kemurkaan. Ia berasal dari Padepokan Gunung Lawu. Berambisi untuk meluluh-lantakkan Madangkara termasuk Brahma Kumbara walaupun diam-diam ia mencintai Brahma namun bertepuk sebelah tangan. Lasmini sering di kalahkan oleh Mandili, akan tetapi pada Mantili pernah nyaris tewas di tangan Lasmini dengan bantuan dari CiptaDewa sebagai tandingannya maka Brahma mengajarkan Mantili Ajian Srigunting kepada Mantili.

  • Harry Aqhik sebagai Aki Kolot : Mengangkat Lasmini sebagai muridnya setelah Lasmini kalah bertarung melawan Mantili.

  • Edi Dhosa sebagai Samba : Mantan Tunangan dari Mantili, hubungan cinta antara mereka tidak berhasil karena sifat keras dari keduanya. Samba menikah dengan wanita lain namun tidak harmonis yang di kemudian hari putranya mencari Mantili ke Madangkara untuk menuntut balas, karena Mantili di anggap sebagai penyebab ketidak harmonisan itu.

  • Lukman sebagai Gotawa : Pria berwawasan luas dan wakil dari Brahma dalam pemerintahan Madangkara sekaligus suami dari Mantili, seorang kesartia Madangkara.

  • Bahar Mario sebagai Bongkeng : Abdi dari Mantili yang selalu membantunya saat kesulitan, sebelumnya Bongkeng adalah seorang perampok yang di kalahkan oleh Mantili, atas belas kasihan Mantili akhirnya ia menjadi Abdi yang baik bagi Mantili.

  • Bambang Jeger sebagai Paksi Jaladara : Putra “semata wayang” dari pasangan Gotawa-Mantili. Mewarisi sifat jagoan Ibunya.

  • Idris Apandi sebagai Kijara : Pendekar yang gigih memerangi Madangkara, tapi seteleh di kalahkan oleh Brahma mereka bersahabat. Tapi melalui “provokator” dari Lasmini tekadnya sering kambuh untuk menghancurkan Madangkara.

  • Iwan sebagai Lugina : Adik seperguruan dari Kijara, ke-duanya bahu-membahu melawan Brahma. Ke-duanya pula tewas di tangan Bikshu Kempala yang pada waktu itu menyebrangi lautan untuk menjajal kesaktian dari Brahma. Pada waktu itu pula Kakak-beradik ini telah bersahabat dengan Brahma bertemu dengan Bikshu kempala yang nota bene ingin menjajal Brahma, karena mereka membela Brahma yang telah menaklukkan mereka ber-dua Bikshu Kempala melawannya dan akhirnya mereka tewas.

  • Pasopati : Seorang pertapa Guru dari Kijara dan Lugina yang mengajarka ilmu ajian Waingin Sungsang. Ilmu ini pernah mengalahkan Brahma sebelum ia membalasnya dengan ajian Serat Jiwa. Pasopati juga di khianati oleh ke-dua bersaudara ini setelah ia menurunkan ajian Waingin Sungsang.

  • Novia Kolopaking sebagai Anjani : Putri tunggal dari Lasmini, tokoh ini sendiri sebenarnya tidak begitu jahat namun sifat kebencian dan angkara murka dari ibunya selalu di tanamkan di gadis ini. Keadanan yang membingungkan sebenarnya dalam diri Anjani di satu sisi ia menaruh simpati kepada Bentar tapi di sisi yang lain pengaruh ibunya amat besar kepada Anjani.

  • Sebuah Harapan

    Adalah sebuah harapan kepada Sineas-sineas muda kreatif Indonesia untuk mengangkat Saur sepuh kembali ke Layar lebar, walupun sebelumya pada tahun 1987 (Saur Sepuh 1), 1988 (Saur Sepuh 2 dan 3), dan 1991 (Saur Sepuh 4) dan di sutradarai oleh Imam Tantowi pria asal Tegal.


    Karena kisah ini masih relevan pada masa sekarang ini, walaupun harus ada "modifikasi" dari segi cerita dan terutama penggarapan dari film itu sendiri, misalnya di buat special efek separti dalam film Lord Of The Ring. Namun jika memang kita belum mampu untuk membuat efek-efek seperti film Hollywood tersebut ada baiknya kita bekerja sama dengan orang asing sekalipun dalam penggarapannya. Namun tetap bercirikan Indonesia.


    Dalam Ke kekinian-nya : “ Tokoh-tokoh ini meronta minta di hidupkan kembali!”

    Tags: , , , , , ,

    Find Me On Social Media Network

    Subscribe

    Dapatkan update! terbaru artikel film, info film, sinopsis film dari blog ini GRATIS! bro and sis #menggo (apa ini? apa itu?)

    © 2013 Sinopsis film, Artikel film, Review film, deepBLOG-film. Nonton Yuk!.
    ReDesign : @depalpiss | Salam Ceria by : C Design | Thanks To SpicyTricks